Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku

Sasaran pokok upaya peningkatan status gizi masyarakat dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, adalah: (1) menurunnya prevalensi gizi kurang/kekurangan gizi (underweight) pada anak balita dari 19,6% menjadi 17,0% (2) prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak baduta (di bawah 2 tahun) menurun dari 32,9% menjadi 28,0% (3) pravelensi wasting (kurus) anak balita menurun dari 12% menjadi 9,5% (4) prevalensi anemia padaibu hamil menurun dari 27,1% menjadi 28,0% dan (5) prevalensi bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) menurun dari 10,2% menjadi 8,0%.

Balita dengan gizi kurang, status gizi kurus dan stunting masih merupakan masalah gizi di kota Surakarta. Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada balita di Kota Surakarta berdasarkan Pemantauan Status Gizi tahun 2017 sebesar 8,4% dan prevalensi status gizi kurus 5,1%. Berdasarkan indeks BB/TB yang lebih dari 5% memberikan indikasi masyarakat Kota Surakarta mengalami masalah gizi yang sifatnya akut sebagai akibat dari peristiwa yang terjadi dalam waktu yang tidak lama (singkat). Sedangkan prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta sebesar 15,9%, masih belum menjadi masalah gizi kronis di Kota Surakarta.

Dalam rangka koordinasi dalam pelaksanaan program gizi, salah satunya untuk penurunan atau pencegahan kenaikan prevalensi masalah gizi (kurang, kurus dan stunting) maka Dinas Kesehatan Kota Surakarta melaksanakan bimbingan teknis dengan petugas gizi Puskesmas terkait program dan kegiatan gizi.

Tujuan pelaksanaan kegiatan antara lain :

  1. Meningkatkan koordinasi dengan petugas gizi dalam pencapaian indikator kinerja di Kota Surakarta.
  2. Mengetahui capaian indikator kinerja program gizi Puskesmas di Tahun 2018
  3. Melakukan koordinasi pencatatan dan pelaporan program gizi Tahun 2019

Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 11 Februari 2019 di Hotel Amarello ini dihadiri oleh petugas puskesmas dari 17 UPT Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan programmer Gizi di Dinas Kesehatan Kota Surakarta.

Materi yang disampaikan pada kegiatan ini adalah Anemia pada Remaja Putri dan Penanggulangan Anemia Gizi.

Dalam materi Anemia pada Remaja Putri, disebutkan Anemia adalah kadar Hb kurang dari normal, dan anemia bukalah tekanan darah rendah. Batasan anemia menurut kelompok umur yaitu :

Klasifikasi Anemia Menurut Kelompok Umur

POPULASI
NON ANEMIA
(g/dL)
Anemia (g/dL)
Ringan Sedang Berat
Anak 6 – 59 bulan 11 10,0 – 10,9 7,0 – 10,9 < 7,0
Anak 5 – 11 tahun 11,5 11,0 – 11,4 8,0 – 10,9 <8,0
Anak 12 – 14 tahun 12 11,0 – 10,9 8,0 – 10,9 <8,0
Perempuan tidak hamil (≥15 tahun) 12 11,0 – 11,9 8,0 – 10,9 <8,0
Ibu hamil 11 10,0 – 10,9 7,0 – 9,9 <7,0
Anak laki-laki ≥15 tahun 13 11,0 – 12,9 8,0 – 10,9 <8,0
Sumber : WHO, 2011

Tanda – tanda anemia antara lain 5 L (lesu, lemah, letih, Lelah, lalai), pusing, mata berkunang – kunang, mudah mengantuk, pucat (muka, mata, bibir, kuku, telapak tangan).

Penyebab anemia adalah kekurangan zat besi yang disebabkan oleh :

  1. Pola makan rendah zat besi;
  2. Kehilangan darah : Haid, Kecacingan, Malaria;
  3. Penyakit menahun : TBC;
  4. Meningkatnya kebutuhan tubuh akan zat besi : masa pertumbuhan, kehamilan.

Anemia pada remaja putri mengakbatkan : kemampuan dan konsentrasi belajar menurun, tinggi badan tidak optimal, kemampuan fisik menurun dan pucat (menjadi tidak cantik).

Cara mencegah dan mengobati anemia adalah dengan meningkatkan konsumsi makanan bergizi (hewani dan nabati) serta minum Tablet Tambah Darah (TTD). Cara mengkonsumsi TTD adalah :

  1. Diminum 1 minggu sekali;
  2. Diminum setiap hari selama haid;
  3. Diminum dengan air putih;
  4. Jangan diminum dengan teh, kopi dan susu karena mengganggu penyerapan;
  5. Sebaiknya diminum setelah makan malam, dimakan bersama buah – buahan (pisang, papaya, jeruk);
  6. Bila diminum di pagi hari dianjurkan siswa sudah sarapan;
  7. Efek samping : terkadang perut terasa tidak nyaman, mual, susah BAB dan tinja hitam;
  8. Simpan di tempat kering;
  9. Jangan dikonsumsi bila sudah berubah warna.

Ayo remaja putri, jangan lupa minum Tablet Tambah Darah!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *