Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku

 (link seri pertama : https://dinkes.surakarta.go.id/apa-yang-baru-dari-buku-kia-revisi-2020-seri-pertama-kesehatan-ibu/ )

Tanggal 11 Juni 2020 telah dilakukan Sosialisasi Buku KIA Revisi 2020 melalui Zoom Meeting dan Channel YouTube Direktorat Kesehatan Keluarga. Sebelumnya telah dituliskan di Seri Pertama : Kesehatan Ibu (link) . Berikut rincian perbedaan antara Buku KIA Versi 2015 dan Revisi 2020 Seri Kedua : Kesehatan Anak

LEMBAR PERBEDAANVERSI 2017 CETAKAN 2019REVISI 2020
Halaman Awal      
Isian Identitas AnakTidak ada tempat untuk menempel foto anak  Ada tempat untuk menempel foto anak dan nomor register kohort  
Pelayanan Kesehatan Anak yang sudah diterimaTidak ada 
Lembar Pengesahan Keterangan Lahir 
Riwayat KelahiranTidak ada 
Pelayanan Neonatus 
Pelayanan Imunisasi    
Pelayanan SDIDTK  TIDAK ADA     
PMBA, Vit A, Obat Cacing  
KMS
Grafik Berat Badan menurut Umur Anak Perempuan dan Laki2 0-5 tahunTidak Ada 
Grafik Panjang Badan / Tinggi Badan menurut Umur Anak Perempuan dan Anak Laki2 Umur 0-5 tahun  
Grafik Berat Badan menurut Panjang Badan / Tinggi Badan Anak Perempuan dan Laki2 0-5 tahun  
Grafik Lingkar Kepala  
Grafik IMT menurut Umur  
Ringkasan Pelayanan MTBS  
Ringkasan Pelayanan Dokter 
Kelas Ibu Balita  
Pola Asuh 
Neonatus 
Balita 
Gizi Anak 0 – 24 Bulan 
Perawatan Bayi/Anak  
Gizi dan Perawatan Anak 2 – 5 Tahun 
Kesehatan Lingkungan  
Keselamatan Lingkungan  
Perlindungan Anak  
Anak dg Disabilitas  
Perawatan Anak Sakit  
Kesiapsiagaan Situasi BencanaTidak ada 
CatatanTidak Ada 

Selain sebagai media informasi, pencatatan dan monitoring keluarga serta masyarakat, Buku KIA juga mengintegrasikan surat keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akta, buku pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, media pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak di PAUD, Bina Keluarga Balita dan lain-lain.

Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus memiliki, membaca dan memahami isi Buku KIA. Satu anak perlu memiliki satu buku KIA untuk memantau tumbuh kembangnya. Buku KIA harus disimpan, tidak boleh rusak / hilang serta perlu dibawa saat berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Ibu bisa menanyakan informasi dari Buku KIA yang belum dipahami dan berkonsultasi tentang masalah kesehatan ke kader atau petugas kesehatan.

AYO, MACA BARENG BUKU KIA!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *