ASEAN merupakan organisasi yang menjadi pelopor ditetapkannya Hari Demam Berdarah Dengue. Hari Deman Berdarah Dengue ASEAN resmi diperingati sejak tanggal 15 Juni 2010. ASEAN Dengue Day (ADD) digagas dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada tanggal 30 Oktober 2010 dan Indonesia menjadi pelopor peringatan Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN pada 15 Juni 2011. Deklarasi Jakarta melawan Demam Berdarah Dengue (DBD) disepakati oleh 11 negara ASEAN untuk memperkuat kerjasama dan komitmen regional dalam upaya pengendalian DBD. Adanya Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya dari penyakit demam berdarah dengue secara berkelanjutan.
World Health Organization (WHO) dalam laporannya berjudul “WHO Global strategy for dengue prevention and control 2012–2020” menyampaikan bahwa sebagian besar negara di Asia Tenggara merupakan endemik DBD. Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, dari 1 Januari hingga 27 April 2020, ditemukan 49.563 kasus DBD dengan penyebaran terbanyak terjadi di Jawa Barat, Bali, Nusa Tenggara Timur, Lampung, dan Jawa Timur. Kasus tertinggi berada di Provinsi NTT (4.493 kasus) terutama Kabupaten Sikka yaitu 1.529 kasus.
Tahun 2020 ini, masyarakat dihimbau mewaspadai siklus Demam Berdarah Dengue (DBD) lima tahunan, yang mempunyai tren/kecenderungan peningkatan kasus. Kasus DBD erat kaitannya dengan kondisi alam. Namun dapat dicegah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN).
Ditengah pandemi Covid19 yang membuat setiap orang harus melakukan physical distancing (jaga jarak minimal 1- 2 meter) serta anjuran untuk di rumah saja, dapat memicu peningkatan penyakit DBD, karena memungkinkan penularan DBD yang sangat cepat. Adapun segala jenis penyakit yang disebabkan oleh virus umumnya memiliki sifat self limiting disease, yaitu dapat sembuh sendiri dengan pencegahan yang dapat dilakukan oleh masyarakat, sehingga penyakit yang timbul tidak menjadi lebih berat. Adanya anjuran untuk tetap di rumah saja merupakan kesempatan bagus untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masing – masing individu dalam masyarakat.
Seperti yang telah diketahui Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti & Aedes albopictus betina. Virus dengue terbagi menjadi 4 jenis yaitu DEN 1, DEN 2, DEN 3 dan DEN 4.
Tanda / Gejala Penyakit Demam Berdarah, terbagi menjadi tiga jenis :
- Gejala demam berdarah klasik
- Demam tinggi hingga 400C
- Sakit kepala parah
- Nyeri pada retro-orbital (bagian belakang mata)
- Nyeri ulu hati, otot & sendi
- Mual dan muntah
- Ruam (muncul setelah demam hari ke-4)
- Gejala dengue hemorrhagic fever
- Meliputi gejala DBD klasik, ditambah :
- Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
- Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit, menyebabkan memar berwarna keunguan
- Gejala dengue shock syndrome
Meliputi semua gejala demam berdarah klasik dan dengue hemorrhagic fever, ditambah :
- Kebocoran di luar pembuluh darah
- Perdarahan parah
- Shock (tekanan darah sangat rendah)
Segera bawa ke rumah sakit, apabila mengalami tanda/gejala :
- Demam tinggi 3 hari terus menerus
- Nyeri perut / muntah
- Terjadi perdarahan
- Tidak enak badan (lesu, mengantuk / kesulitan bernapas)
- Nafsu makan / minum buruk
- Kedinginan yang ekstrem
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk penanganan penderita DBD ringan / rawat jalan
- Istirahat di tempat tidur dan kurangi aktivitas
- Penggantian cairan
- Anak umur 1 tahun atau BB > 10 kg = 1 L / hari.
- Anak BB > 40 kg = 2 L / hari
- Pastikan anak mengeluarkan cukup air tiap hari
- Berikan cairan dengan garam dan gula (cairan rehidrasi oral, air kelapa, sup, kanji, jus buah, dan bubur)
- Kompres hangat dapat dilakukan untuk mengendalikan demam
- Minum obat yang diberikan tenaga kesehatan secara teratur dan sesuai dosis
Kunci pencegahan penyakit demam berdarah (BHT)
- Berantas lingkungan dari sarang nyamuk (PSN dengan 3 M : Menguras, Menutup, Mendaur ulang) Plus
- Hindari gigitan nyamuk (dengan memasang kelambu, menanam tanaman pengusir nyamuk : sereh, geranium, lavender di sekitar rumah, memakai repellent/lotion anti nyamuk)
- Tingkatkan kekebalan tubuh agar tidak sakit (dengan melakukan GERMAS dan PHBS)
Mari bersama – sama cegah Demam Berdarah dengan PSN, GERMAS dan PHBS. Mulai dari diri sendiri, berperan sebagai Jumantik (Juru Pemantau Jentik) di rumah sendiri.