Di masa musim penghujan ini, resiko genangan air yang timbul semakin tinggi. Meningkatkan kebersihan lingkungan di rumah dan area sekitarnya mutlak diperlukan untuk memutus rantai penularan penyakit Demam Berdarah.
Demam Berdarah adalah suatu penyakit disebabkan virus yang ditularkan oleh Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Penderita yang terinfeksi akan memiliki gejala berupa demam ringan hingga tinggi, disertai dengan sakit kepala, nyeri pada mata, otot dan persendian, hingga perdarahan spontan.
Nyamuk yang menghisap darah manusia adalah nyamuk betina. Sedangkan nyamuk jantan hanya memakan sari tanaman. Darah diperlukan nyamuk untuk mematangkan telur yang berada dalam tubuhnya. Mengetahui daur hidup nyamuk demam berdarah membantu dalam upaya pemutusan rantai penularan penyakitnya.
Daur Hidup Nyamuk, terbagi dalam 4 tahapan yaitu
- 1. Telur
Telur berbentuk pipih, lonjong, berwarna hitam dan berukuran ± 0,8 mm yang mengapung satu per satu pada permukaan air jernih, atau menempel pada dinding tempat penampungan air. Diperlukan waktu ± 2 hari (setelah telur terendam air) untuk menjadi bentuk larva / jentik. Telur dapat bertahan di tempat kering ± 6 bulan. Sekali bertelur, nyamuk betina menghasilkan sebanyak ± 100 butir. - 2. Larva / jentik
- Di fase ini nyamuk bisa mengganti kulitnya sebanyak 4 kali. Pergantian kulit menyesuaikan perubahan ukuran nyamuk sebelum melakukan fase transisi pupa. Sekitar 5 sampai 8 hari larva / jentik akan berubah menjadi pupa
- 3. Pupa / kepompong
- Pupa berbentuk seperti koma tidak perlu makan dan memakan waktu sekitar 2 – 4 hari untuk berkembang menjadi nyamuk.
- 4. Nyamuk dewasa
- Nyamuk berwarna dasar hitam dengan bintik putih di badan dan kaki. Nyamuk dewasa muncul dengan cara menelan udara untuk memperluas ukuran perutnya, sehingga kepompong terbuka dan muncullah kepala nyamuk sebelum terbang ke udara. Setelah keluar dari pupa, nyamuk akan beristirahat di permukaan air sementara waktu. Aktivitas menggigit nyamuk biasanya mulai pagi dan petang hari (09.00 – 10.00 dan 16.00 – 17.00). Setelah menghisap darah, nyamuk beristirahat di tempat gelap dan lembab di dalam atau luar rumah untuk menunggu proses pematangan telurnya.
Tanda Utama Penyakit Demam Berdarah
- Demam tinggi (≥ 390C) mendadak terus menerus berlangsung 2 – 7 hari. Akhir fase demam setelah hari ke-3 (saat demam mulai menurun), hati – hati karena pada fase tersebut dapat terjadi syok. Demam hari ke-3 sampai ke-6 adalah fase kritis terjadinya syok. Tanda syok antara lain
- Demam turun tetapi keadaan memburuk
- Nyeri perut, produksi urin menurun
- Muntah, gelisah, kulit menjadi dingin
- Nadi cepat kadang tidak teraba, tekanan darah menurun / tidak terukur
- Nyeri kepala
- Nyeri bagian belakang bola mata
- Nyeri otot dan tulang
- Ruam / petekie (dapat muncul pada hari pertama demam atau setelah demam hari ke-3). Untuk membedakan dengan bekas gigitan nyamuk, tekan bagian bitnik merah dengan penggaris plastik transparan atau regangkan kulit. Apabila binik merah menghilang saat penekanan/peregangan, berarti bukan petekie.
- Demam tinggi (≥ 390C) mendadak terus menerus berlangsung 2 – 7 hari. Akhir fase demam setelah hari ke-3 (saat demam mulai menurun), hati – hati karena pada fase tersebut dapat terjadi syok. Demam hari ke-3 sampai ke-6 adalah fase kritis terjadinya syok. Tanda syok antara lain
Penanganan demam untuk pertolongan pertama :
- Istirahat di tempat tidur dan kurangi aktivitas
- Minum banyak (1-2 liter/hari). Semua cairan berkalori diperbolehkan kecuali cairan yang berwarna coklat dan merah (susu coklat, sirup merah)
- Kompres hangat dapat dilakukan untuk mengendalikan demam
- Minum antipiretik (paracetamol) : dewasa (3×1 hari), anak – anak (10-15 mg/kgBB/kali
- Bila terjadi kejang, jaga lidah agar tidak tergigit, longgarkan pakaian, tidak memberi apapun lewat mulut.
- Apabila dalam 2-3 hari panas tidak turun, atau panas turun disertai ruam, muntah, gelisah, mimisan segera diperiksakan ke dokter
Pengendalian nyamuk demam berdarah dilakukan dengan cara fisik, biologi dan kimiawi. Pengendalian secara fisik yaitu dengan 3 M Plus:
3M :
- Menguras dan menyikat
- Menutup tempat penampungan air
- Memanfaatkan / mendaur ulang barang bekas
- Plus Mencegah gigitan dan perkembangbiakan nyamuk, antara lain
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menggunakan obat anti nyamuk
- Memasang kawat kasa jendela dan ventilasi
- Menggunakan kelambu
- Membersihkan lingkungan secara gotong royong
- Tidak menggantung pakaian di luar almari
- Meletakkan pakaian kotor ke dalam wadah tertutup
- Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
- Menanam tanaman pengusir nyamuk
- Menutup lubang potongan bambu bersekat/lubang pohon dengan tanah
Pengendalian secara biologi, antara lain :
- Menaruh ikan pemangsa jentik (cupang, tampalo, gabus, guppy) di tempat penampungan air
- Menggunakan insektisida biologi (IGR dan BTI).
- Insect Growth Regulator (IGR) menghambat pertumbuhan nyamuk saat masih berupa jentik/ mengacaukan proses perubahan pupa ke nyamuk. Bacillus Thuringiensis Israelensis (BTI) berfungsi untuk menghancurkan jentik nyamuk.
Pengendalian secara kimiawi, dilakukan untuk memberantas nyamuk dewasa. Karena bersifat racun, penggunaannya harus mempertiimbangkan dampak terhadap lingkungan dan makhluk hidup. Zat kimiawi yang sering digunakan adalah malation, yang digunakan dengan cara pengabutan panas (fogging).
Syarat dilakukan fogging, yaitu
- 1. Petugas kesehatan puskesmas telah melakukan Penyelidikan Epidemiogi (PE) setelah mendapatkan laporan adanya penderita demam berdarah (berdasarkan hasil laboratorium) di wilayahnya. PE yang dilakukan yaitu mendata warga yang dicurigai (suspek) dengan melihat tanda / gejala penyakit serta memeriksa adakah jentik di rumah penderita serta bangunan/lingkungan sekitar minimal radius 100 meter.
- 2. Bila ditemukan satu / lebih penderita demem berdarah lainnya (indikasi KLB) atau ≥ 3 penderita demam dengan sebab tidak jelas (suspek)
- Pada kondisi bencana / pengungsian atau kondisi khusus lainnya
- 3. House Index (HI) ≥ 5%. HI yaitu perbandingan jumlah rumah yang ditemukan jentik dengan jumlah rumah yang diperiksa kali 100%
- 4. Melakukan PSN, pemberian abate dan penyuluhan dalam radius 200 m
Fogging merupakah langkah terakhir pemberantasan nyamuk demam berdarah setelah upaya PSN 3M Plus digalakkan.
Pengendalian nyamuk demam berdarah dilakukan secara bersama – sama dalam bentuk Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) yaitu gerakan pemberdayaan masyarakat dimana tiap rumah memiliki satu orang penanggung jawab (jumantik rumah) dalam PSN 3M Plus.
Tugas jumantik rumah yaitu :
- Bersama keluarga melakukan PSN 3M Plus dan mennjaga kebersihan di lingkungannya masing – masing secara rutin, minimal 1 minggu sekali
- Mencatat hasil pemantauan pada kartu pemeriksaan jentik (kartu jentik)
- Mengenal tanda dan gejala DBD
- Melaporkan jika ada keluarga yang diduga menderita DBD agar dilakukan penggerakan masyarakat untuk PSN 3M Plus secara serentak
Mari Bersama Cegah Demam Berdarah dengan 3 M Plus dan mengaktifkan kembali kegiatan G1R1J (Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik).
Semua berperan penting dalam memutus rantai penularan Demam Berdarah…
Saya, kamu, kita semua, bisa….
Sumber :
Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tahun 2018