Dinas Kesehatan Kota Surakarta

Bangkit Indonesiaku, Sehat Negeriku

Usia lanjut (lansia) menurut WHO meliputi :

Berdasarkan data proyeksi BPS, tahun 2019 penduduk lansia di Indonesia adalah 9,75 atau sekitar 27 juta jiwa. Angka ini diperkirakan akan menjadi 12,54% atau 35,5 juta jiwa di tahun 2025, dan akan terus meningkat di tahun 2035 sebesar 16,77% atau 51 juta jiwa. Hal ini menunjukan bahwa kondisi demografis Indonesia sudah menuju penuaan populasi.

Usia Harapan Hidup (UHH) penduduk Indonesia yang semakin meningkat yaitu 71,5 tahun, sedangkan Usia Harapan Hidup Sehat baru mencapai 62,7 tahun (data Litbangkes, 2017). Terdapat kesenjangan 8,8 tahun, yang berarti dalam keadaan tidak sehat. Lansia dapat menderita berbagai macam penyakit dalam satu waktu (multipatologis). Penyakit yang paling sering diderita antara lain hipertensi, DM, stroke, dan gangguan mental emosional serta demensia.

Untuk menyosialisasikan kesehatan lanjut usia dilakukan kampanye pada peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh setiap tanggal 29 Mei. Peringatan HLUN tahun ini mengusung tema nasional “Negara Hadir untuk Lanjut Usia” dan sub tema bidang kesehatan adalah “Keluarga Sayang Lansia, Keluarga Bahagia”.

Salah satu isu terkini yang akan diangkat adalah tentang pelayanan kesehatan bagi lansia di era pandemi Covid 19. Berdasarkan data laporan per tanggal 7 Mei 2019, jumlah kematian akibat covid 19 di Indonesia pada usia diatas 55 tahun adalah 36%. Lansia menjadi kelompok yang paling rentan karena penurunan sistem imunitas tubuh dan cenderung multipatologis sehingga lebih berisiko menderita kefatalan akibat covid 19, sehingga memerlukan langkah-langkah perlindungan dan pencegahan di semua tatanan, dengan melibatkan masyarakat, terutama keluarga.

Beberapa penyesuaian antara lain adalah: penundaan pelaksanaan posyandu lansia; penundaan pemeriksaan kesehatan rutin ke faskes kecuali dalam kondisi darurat; pelayanan pemberian obat untuk kebutuhan selama 2 bulan bagi peserta program rujuk balik (PRB);dan penyuluhan kesehatan, pemantauan berkala serta home care/PJP via jarak jauh atau, bila sangat perlu, konsultasi langsung dengan perjanjian melalui jejaring puskesmas.

Bagi petugas kesehatan, penyesuaian ini meliputi: sosialisasi cara menjaga lansia dari penularan covid 19 yang disampaikan kepada lansia dan keluarga/pengasuhnya; memastikan lansia mendapatkan dan minum obat secara teratur; serta memberi bimbingan kepada keluarga/pendamping lansia untuk melakukan isolasi mandiri jika lansia atau anggota keluarga mengalami gejala demam/batuk.

Bagi masyarakat umum, lansia, dan keluarganya perlu ditekankan agar lansia menjauhi keramaian, kerumunan, kegiatan sosial. Selain itu, sedapat mungkin lansia tetap berada di rumah/senior living/panti wreda, tetap melakukan aktivitas fisik atau kegiatan fisik yang menyenangkan, menjaga agar kondisi lingkungan tetap bersih, aman dan nyaman, ventilasi dan cahaya matahari cukup, makan makanan dengan gizi seimbang, bila perlu minum multivitamin dan cukup istirahat dan tidur, minimal 6-8 jam. Hindari berjabat tangan atau memeluk teman, tidak mengundang teman/keluarga jauh ke rumah/mengunjungi tempat ramai, hindari kontak dengan orang yang bergejala COVID-19 (batuk, demam, sesak) atau menjenguk orang di rumah sakit dengan kondisi apapun serta tidak memegang mata, muka dan hidung.

Lakukan kegiatan sebagai berikut :

  1. Tetap sholat / beribadah secara rutin di rumah saja
  2. Ke Rumah Sakit hanya untuk kondisi gawat darurat (diharapkan dapat memanfaatkan konsultasi jarak jauh/telerehabilitasi dengan fasilitas Kesehatan)
  3. Etika batuk / bersin, gunakan tisu / sudut siku dan langsung buang ke tempat sampah tertutup dan cuci tangan. Jangan gunakan telapak tangan untuk menutup mulut
  4. Rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir
  5. Aktifitas yang disukai yang dapat dilakukan di rumah
  6. Berkomunikasi dengan keluarga / teman dengan telepon / video call untuk berbagi cerita, minta tolonglah kepada anggota keluarga lain yang serumah untuk menggunakannya
  7. Latihan pernafasan, peregangan atau meditasi
  8. Tetap mandiri melakukan kegiatan sehari – hari
  9. Gunakan masker kain apabila terpaksa keluar rumah
  10. Makan dengan gizi seimbang

Peran keluarga dalam menjaga Kesehatan lansia, antara lain :

  1. Memfasilitasi kebutuhan mobilitas dan transportasi
  2. Mendukung dan memfasilitasi kebutuhan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan rutin
  3. Mendampingi dan merawat dengan kasih sayang, terutama pada lansia yang telah mengalami ketergantungan
  4. Menghargai pengalaman hidup lansia dan melibatkan dalam pengambilan  keputusan
  5. Mengenali gejala awal demensia/kepikunan dan berkonsultasi  untuk penanganannya
  6. Memastikan kebutuhan sandang, pangan dan papan terpenuhi
  7. Menjaga komunikasi dan hub lintas generasi: berbicara dengan lansia dengan santun, mendengarkan dengan aktif, dll
  8. Mendukung agar tetap aktif secara fisik maupun kognitif: mengajak beraktivitas dan berolah raga, permainan yang mengasah otak.
  9. Mendorong agar aktif bersosialisasi dan mengikuti kegiatan sosial kemasyarakatan, dan keagamaan

Ayo Sayangi Lansia, Keluarga Bahagia!!!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *